Aksi Vandalisme Baliho Paslon di Rembang, Divisi Hukum Vivit-Umam Angkat Bicara

 

REMBANG – Aksi vandalisme alat peraga kampanye terjadi di Rembang. Kali ini, dua baliho pasangan calon (Paslon) dan satu rumah warga menjadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).

Dalam video berdurasi 28 detik yang beredar di jejaring media sosial tampak dua baliho paslon dan satu rumah warga dicoret dengan cat semprot berwarna putih. Pada video itu, baliho Paslon 02 disemprot cat berwarna putih tepat dibagian wajah. Sedangkan pada baliho Paslon 01 dicoret dengan gambar love.

Tak jauh dari lokasi baliho juga terdapat rumah warga yang juga terkena aksi vandalisme yang bertuliskan anti gosip loss.

Adanya kabar merugikan itu, Divisi Hukum Paslon nomor urut 1 Vivit-Umam, Ahmad Najieh menyayangkan adanya perusakan baliho antar kedua paslon itu.

“Kami menyayangkan adanya aksi tersebut, adanya aksi penyoretan dan perusakan, sebenarnya kami berharap politik berjalan dengan damai,” ungkap Ahmad Najieh kepada wartawan, Jumat (04/10/2024).

Adanya aksi vandalisme itu, menurutnya juga merugikan pihaknya pada saat musim kampanye. Pasalnya, selain mengganggu proses kampanye dari Paslon nomor urut 1, penulisan caption dalam video yang diunggah tersebut dianggap merugikan pihaknya.

“Ini jelas, siapapun tahu ke mana arah narasinya. Ada pihak-pihak yang ingin memperkeruh Pilkada di Rembang, termasuk ada pihak yang ingin menjatuhkan pasangan Vivit-Umam,” tegasnya.

“Saya harap bisa ditindaklanjuti, kalau memang yang dirusak APK mohon sekiranya yang merasa dirugikan melaporkan ke pihak yang berwajib. Karena bisa saja ini adalah bentuk playing victim untuk menarik simpati masyarakat. Kami juga merasa dirugikan, dengan adanya pencoretan itu menarasikan bahwa aksi vandalisme itu dari pihak Paslon 01,” sambungnya.

Najieh pun menegaskan, agar masyarakat terutama pendukung masing-masing calon, agar tidak terpancing atau terprovokasi oleh cara-cara seperti itu.

“Mari kita laksanakan proses pilkada dengan riang gembira. Kita unggulkan SDM untuk Rembang Tangguh,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Rembang, Totok Suparyanto mengaku lembaganya belum menerima laporan aduan masyarakat terkait aksi vandalisme alat peraga kampanye itu. Namun saat ini, pihaknya sudah turun tangan dan melakukan investigasi lapangan kasus tersebut.

“Sampai saat ini belum ada laporan aduan masyarakat mengenai hal itu. Kami sudah mendatangi lokasi kejadian yang berada di Desa Kedungringin, Kecamatan Sedan, Terkait pelaku, belum terdeteksi. Dimungkinkan itu APK ilegal,” pungkasnya. (nn)